Konsep Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
SOENOKO, S.KOM
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an merupakan sumber pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia dengan bahasanya yang lemah lembut, balaghoh yang indah, sehingga al-Qur’an membawa dimensi baru terhadap pendidikan dan berusaha mengajak para ilmuwan untuk menggali maksud kandungannya agar manusia lebih dekat kepada-Nya.
Petunjuk
pendidikan dalam al-Qur’an tidak terhimpun dalam kesatuan pragmen
tetapi ia diungkapkan dalam berbagai ayat dan surat al-Qur’an, sehingga
untuk menjelaskannya perlu melalui tema-tema pembahasan yang relevan dan
ayat-ayat yang memberikan informasi-informasi pendidikan yang dimaksud.
Al-Qur’an mengintroduksikan dirinya sebagai pemberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus (Q.S. Al-Israa: 19)
“Dan
berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukupkan
Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.”
Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, dan karena itu ditemukan petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk tersebut.
Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, dan karena itu ditemukan petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk tersebut.
Muhammad
Rasulullah dipandang sukses dalam mendidik masyarakatnya menjadi
masyarakat yang berbudi tinggi dan akhlak mulia. Pada mulanya masyarakat
Arab adalah masyarakat jahiliyah, sehingga perkataan primitif tidak
cukup untuk menggambarkannya, hingga datang Rasulullah yang membawa
mereka untuk meninggalkan kejahiliahan tersebut dan mencapai suatu
bangsa yang berbudaya dan berkepribadian yang tinggi, bermoral serta
memberi pengetahuan.
Al-Qur’an memberi petunjuk atau arah, jalan yang lurus mencapai kebahagiaan bagi manusia, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 16.
Al-Qur’an memberi petunjuk atau arah, jalan yang lurus mencapai kebahagiaan bagi manusia, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 16.
“Dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan
orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang
dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
Nabi
Muhammad Saw sebagai utusan Allah untuk manusia di bumi ini di beri
kuasa oleh Allah sebagai penerima wahyu, yang diberi tugas untuk
mensucikan dan mengajarkan manusia sebagaimana dalam surat al-Baqarah
ayat 151. Dalam ayat tersebut mensucikan diartikan dengan mendidik,
sedang mengajar tidak lain kecuali mengisi benak anak didik dengan
pengetahuan yang berkaitan dan metafisika dan fisika.
Tujuan
yang ingin dicapai dengan pembacaan, penyucian dan pengajaran tersebut
adalah pengabdian kepada Allah, sejalan dengan tujuan penciptaan manusia
dalam surat Al-Dzariyat(51) ayat 56.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
Maksudnya Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menjadikan tujuan akhir atau hasil segala aktivitasnya sebagai pengabdian kepada Allah (M. Quraish Shihab, 1994: 172).
Maksudnya Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menjadikan tujuan akhir atau hasil segala aktivitasnya sebagai pengabdian kepada Allah (M. Quraish Shihab, 1994: 172).
Pada
makalah ini akan dibahas konsep pendidikan menurut Al-Qur’an yang akan
mencoba menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan konsep pendidikan
yaitu dalam surat Al-Baqarah ayat 31-34, surat Al-Baqarah ayat 129 dan
151, dan surat Luqman ayat 13-14.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep dan Pendidikan
Konsep
berasal dari bahasa Inggris “concept” yang berarti “ide yang mendasari
sekelas sesuatu objek”,dan “gagasan atau ide umum”. Kata tersebut juga
berarti gambaran yang bersifat umum atau abstrak dari sesuatu (A.S.
Hornby, A.P. Cowie (Ed), 1974: 174)
Dalam
kamus Bahasa Indonesia, konsep diartikan dengan (1) rancangan atau
buram surat tersebut. (2) Ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa konkrit (3) gambaran mental dari objek, proses ataupun yang
ada diluar bahasa yang digunakan untuk memahami hal- hal lain (Tim
Penyusun, 1989: 456).
Sedangkan
pengertian pendidikan menurut Mohamad Natsir adalah suatu pimpinan
jasmani dan ruhani menuju kesempurnaan kelengkapan arti kemanusiaan
dengan arti sesungguhnya (Mohamad Natsir, 1954: 87).
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas no. 20 th. 2003)
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas no. 20 th. 2003)
Kemudian
pengertian pendidikan Islam antara lain menurut Dr. Yusuf Qardawi
sebagaimana dikutip Azyumardi Azra memberi pengertian pendidikan Islam
yaitu pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan
jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup dan menyiapkan untuk menghadapi
masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis pahitnya
(Azyumardi Azra, 2000: 5)
Endang
Saefuddin Anshari memberi pengertian secara lebih tehnis, pendidikan
Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan dan usulan) oleh
subyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan,
intuisi), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada
jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu dan dengan alat
perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai
evaluasi sesuai ajaran Islam (Endang Saefuddin,1976: 85) Pendidikan
Islam adalah suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran
Islam yang diwahyukan Allah SWT kepada Muhammad Saw (Azyumardi Azra,
1998: 5)
Sedangkan
menurut hasil rumusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960,
memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai: “bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah
mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya
semua ajaran Islam.”(Muzayyin Arifin, 2003: 15)
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas, terdapat perbedaan antara pengertian
pendidikan secara umum dengan pendidikan Islam. Pendidikan secara umum
merupakan proses pemindahan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Perbedaan tersebut dalam hal nilai-nilai yang
dipindahkan (diajarkan). Dalam pendidikan Islam, nilai-nilai yang
dipindahkan berasal dari sumber-sumber nilai Islam yakni Al-Qur’an,
Sunah dan Ijtihad.
Jadi,
pendidikan Islam merupakan proses bimbingan baik jasmani dan rohani
berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian muslim sesuai dengan ukuran-ukuran Islam.
B. Konsep Pendidikan Menurut Al-Qur’an
Merujuk
kepada informasi al-Qur’an pendidikan mencakup segala aspek jagat raya
ini, bukan hanya terbatas pada manusia semata, yakni dengan menempatkan
Allah sebagai Pendidik Yang Maha Agung. Konsep pendidikan al-Qur’an
sejalan dengan konsep pendidikan Islam yang dipresentasikan melalui kata
tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.
Tarbiyah
berasal dari kata Robba, pada hakikatnya merujuk kepada Allah selaku
Murabby (pendidik) sekalian alam. Kata Rabb (Tuhan) dan Murabby
(pendidik) berasal dari akar kata seperti termuat dalam ayat al-Qur’an:
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Q.S. Al-Israa:24)
Menurut
Syed Naquib Al-Attas, al-tarbiyah mengandung pengertian mendidik,
memelihara menjaga dan membina semua ciptaan-Nya termasuk manusia,
binatang dan tumbuhan (Jalaluddin, 2003: 115). Sedangkan Samsul Nizar
menjelaskan kata al-tarbiyah mengandung arti mengasuh, bertanggung
jawab, memberi makan, mengembangkan, memelihara, membesarkan,
menumbuhkan dan memproduksi baik yang mencakup kepada aspek jasmaniah
maupun rohaniah (Samsul Nizar, 2001, 87).
Kata
Rabb di dalam Al-Qur’an diulang sebanyak 169 kali dan dihubungkan pada
obyek-obyek yang sangat banyak. Kata Rabb ini juga sering dikaitkan
dengan kata alam, sesuatu selain Tuhan. Pengkaitan kata Rabb dengan kata
alam tersebut seperti pada surat Al-A’raf ayat 61:
“ Nuh menjawab: Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan Tuhan semesta alam.”
Pendidikan
diistilahkan dengan ta’dib, yang berasal dari kata kerja “addaba” .
Kata al-ta’dib diartikan kepada proses mendidik yang lebih tertuju pada
pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti peserta didik
(Samsul Nizar, 2001: 90). Kata ta’dib tidak dijumpai langsung dalam
al-Qur’an, tetapi pada tingkat operasional, pendidikan dapat dilihat
pada praktek yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasul sebagai pendidik
agung dalam pandangan pendidikan Islam, sejalan dengan tujuan Allah
mengutus beliau kepada manusia yaitu untuk menyempurnakan akhlak
(Jalaluddin, 2003: 125). Allah juga menjelaskan, bahwa sesungguhnya
Rasul adalah sebaik-baik contoh teladan bagi kamu sekalian.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Q.S. Al-Ahzab, 21)
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(Q.S. Al-Ahzab, 21)
Selanjutnya
Rasulullah Saw meneruskan wewenang dan tanggung jawab tersebut kepada
kedua orang tua selaku pendidik kodrati. Dengan demikian status orang
tua sebagai pendidik didasarkan atas tanggung jawab keagamaan, yaitu
dalam bentuk kewajiban orang tua terhadap anak, mencakup memelihara dan
membimbing anak, dan memberikan pendidikan akhlak kepada keluarga dan
anak-anak.
Pendidikan disebut dengan ta’lim yang berasal dari kata ‘alama berkonotasi pembelajaran yaitu semacam proses transfer ilmu pengetahuan. Dalam kaitan pendidikan ta’lim dipahami sebagai sebagai proses bimbingan yang dititikberatkan pada aspek peningkatan intelektualitas peserta didik (Jalaluddin, 2003: 133). Proses pembelajaran ta’lim secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-Qur’an ketika penciptaan Adam As oleh Allah Swt. Adam As sebagai cikal bakal dari makhluk berperadaban (manusia) menerima pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari Allah Swt, sedang dirinya (Adam As) sama sekali kosong. Sebagaimana tertulis dalam surat al-Baqarah ayat 31 dan 32:
Pendidikan disebut dengan ta’lim yang berasal dari kata ‘alama berkonotasi pembelajaran yaitu semacam proses transfer ilmu pengetahuan. Dalam kaitan pendidikan ta’lim dipahami sebagai sebagai proses bimbingan yang dititikberatkan pada aspek peningkatan intelektualitas peserta didik (Jalaluddin, 2003: 133). Proses pembelajaran ta’lim secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-Qur’an ketika penciptaan Adam As oleh Allah Swt. Adam As sebagai cikal bakal dari makhluk berperadaban (manusia) menerima pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari Allah Swt, sedang dirinya (Adam As) sama sekali kosong. Sebagaimana tertulis dalam surat al-Baqarah ayat 31 dan 32:
“Dan
Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang
yang benar.”
“ Mereka menjawab, “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
“ Mereka menjawab, “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Dari
ketiga konsep diatas, terlihat hubungan antara tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib. Ketiga konsep tersebut menunjukkan hubungan teologis (nilai
tauhid) dan teleologis (tujuan) dalam pendidikan Islam sesuai al-Qur’an
yaitu membentuk akhlak al-karimah
C. Ayat-ayat lain yang berhubungan dengan pendidikan
1. Surat al-Baqarah ayat 129
“
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka,
yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan
kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
2. Surat al-Baqarah ayat 151
“Sebagaimana
(Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu), Kami telah mengutus
kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu
dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-Kitab dan hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
3. Surat Luqman ayat 13
“Dan
ingatlah ketika luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi
pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang
besar.”
4. Surat Luqman ayat 14
“Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tua
(ibu bapaknya); ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku, dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.”
BAB III
PENUTUP
Pendidikan
Islam yang sejalan dengan konsep pendidikan menurut al-Qur’an terangkum
dalam tiga konsep yaitu pendidikan tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.
Pendidikan dalam konsep tarbiyah lebih menerangkan pada manusia bahwa
Allah memberikan pendidikan melalui utusan-Nya yaitu Rasulullah Saw dan
selanjutnya Rasul menyampaikan kepada para ulama, kemudian para ulama
menyampaikan kepada manusia. Sedangkan pendidikan dalam konsep ta’lim
merupakan proses tranfer ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
intelektualitas peserta didik. Kemudian ta’dib merupakan proses mendidik
yang lebih tertuju pada pembinaan akhlak peserta didik.
Konsep
pendidikan menurut al-Qur’an terangkum dalam ayat-ayat yang berhubungan
dengan pendidikan di dalam Kitab al-Qur’an itu sendiri seperti pada
ayat-ayat yang telah dijelaskan yaitu surat al-Baqarah ayat 31-34, 129,
dan 151 menjelaskan tentang pelajaran yang diberikan Allah kepada Nabi
Adam As, dan pokok-pokok pendidikan yang diberikan Rasul kepada umatnya.
Surat Luqman ayat 13-14 berisi tentang konsep pendidikan utama yakni
pendidikan orang tua terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, Endang Saefuddin, Pokok-Pokok Pikiran tentang Islam, Usaha Enterprise, Jakarta: 1976
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos, Wacana Ilmu
--------, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, Wacana Ilmu, 1998
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Cowie, Hornby, Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, London:Oxford University Press, 1974
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos, Wacana Ilmu
--------, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, Wacana Ilmu, 1998
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Cowie, Hornby, Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, London:Oxford University Press, 1974
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan Makalah ini
dengan penuh kemudahan.. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada
Nabi Besar Muhammad SAW sahabat, keluarga serta pengikutnya sampai akhir
zaman.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep Pendidikan Islam,
yang Penyusun sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Sukabumi, Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A. Pengertian Konsep dan Pendidikan ............................................................ 4
B. Konsep Pendidikan Menurut Al-Qur’an ................................................... 6
C. Ayat-ayat lain yang berhubungan dengan pendidikan .............................. 9
BAB III PENUTUP............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar